Terminologi Indonesian Buffet
1. Dojang Nakeng
Temukan hidangan makanan laut ini di kota provinsi ruteng, 140 km ke daratan. Penggunaan mengejutkan dari mint dalam hidangan adalah yang pertama bagi kami di Indonesia. Segala jenis makanan laut atau bahkan daging sapi dan ayam dapat digunakan mengikuti petunjuk di bawah ini. Menu ini asli dari Flores, Nusa Tenggara Barat.
Sumber:
Pendekatan Baru Untuk Memasak Indonesia: Heinz Von Holzen
2. Rujak Mie
Mie Rujak khas Palembang adalah mie yang menggunakan saus cuka dan gula merah. Isinya lengkap mulai dari mie kuning, soun, dan tauge.
Mie rujak dari Palembang menggunakan mie kuning basah dan suun sebagai bahan utamanya. Bentuk pelengkap lainnya yaitu tahu, tauge yang telah diseduh air panas dan mentimun.
Saus ini dibuat dari air matang, gula merah, cuka, dan rempah-rempah yang terdiri dari lada merah, bawang putih, ebi, dan garam. Taburan bawang goreng dan kerupuk mie renyah. Meski tidak dibuat dari buah-buahan dan sayuran segar, nama rujak dalam masakan ini sepertinya menggambarkan sensasi segar saat memakannya.
Sumber: https://resepnusantara.id/rujak-mie-khas-palembang/
3. Ikan cuka
Cuka atau Ikan Cuko yang biasa disebut seperti itu, adalah Ikan Sisiak sejenis Ikan Tuna kecil di pasar kota Padang, digoreng bumbu dan dikombinasikan dengan bawang bombay, seluruh cabai ditambah bumbu kemudian ditambah dengan cuka asam untuk menghasilkan hidangan gurih.Bawang yang telah dimasak dalam campuran saus dan bumbu yang terasa di lidah, memasak hidangan ini harus saba karena butuh beberapa tahap seperti menyiapkan bahan, menggoreng ikan kemudian menyatukan semuanya menjadi satu kesatuan sup. Tentu saja setelah memasak Anda akan kagum dengan keunikan rasa yang ditawarkan oleh Cuka.
Sumber:
https://www.infosumbar.net/wisata-kuliner/ikan-cuka-masakan-padang-nan-/
4. Soto Banjar
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempahseperti kayu manis, biji pala, dan cengkih. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tetapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.
Penjual soto Banjar menyajikan sate ayam sebagai menu pendamping. Nasi sop adalah sebutan untuk soto Banjar yang dikuahkan ke sepiring nasi dan tidak berisi ketupat.
5. Pelecing Sayur
6. Daging Rendang
Rendang atau randang (Jawi: Ø±Ù†Ø¯Ú ) adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat dijumpai di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu yang berbeda.
7. Ayam Bakar Taliwang
Ayam Taliwang adalah makanan khas Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar daging ayam. Daging ayam tersebut dibakar dengan bumbu cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, kencur, gula merah, dan garam. Makanan ini biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok yang lain, misalnya plecing kangkung.
8. Doko'-Doko' Cangkuning
Hampir semua tempat jajanan kuliner khas selama Ramadan di Makassar, Sulawesi Selatan, menyajikan kue Roko-roko Cangkuning yang merupakan kue tradisional khas suku Bugis-Makassar. Orang Bugis biasa menyebutnya Doko-doko Cangkuning, sedangkan orang Makassar memanggil dengan sebutan Roko-roko Cangkuning. Kue ini identik dengan balutan daun pisang yang berbentuk kerucut. Kue Roko-roko Cangkuning dijual dengan harga seribu rupiah dan kue ini banyak sekali peminatnya.
Kue yang tidak pernah kurang peminat, dan hampir semua pedagang kue di Kota Makassar menjual Roko-roko Cangkuning karena rasanya yang khas dan baunya yang harum dari balutan daun pisang ini sehingga banyak yang suka. Doko artinya bungkus yang diisi dengan adonan Bugis yang disebut Cangkuning. Karena dibungkus lagi dengan daun, makanya dinamakan Doko-doko Cangkuning.
9. Bunuh Injin ( Bubur kacang ijo )
Bubur kacang hijau adalah makanan khas Nusantara yang terbuat dari kacang hijauyang dimasak dengan air dan gula arenbersama seikat daun pandan[1]. Bahan-bahan tersebut dimasak sampai mendidih sampai kacang hijau menjadi lunak. Lalu disajikan dengan tambahan santan. Dalam versi yang lain, beberapa orang menambahkan tepung tapioka ke dalam bubur. Makanan yang satu ini dapat dimakan saat masih hangat maupun dingin dengan cara memasukkan es batu ke dalamnya.
Komentar
Posting Komentar